soal 7.11

[menuju akhir]


 1. Tujuan  [kembali]

  • Memahami rangkaian aplikasi encoder dan decoder
  • Mempelajari aktif high dan aktif low encoder dan decoder
  • Memahami output high dan output low encoder dan decoder        

2. Alat dan Bahan [kembali]

    a. Alat

        1) Logicprobe



        Logic probe atau logic tester adalah alat yang biasa digunakan untuk menganalisa dan mengecek status logika (High atau Low) yang keluar dari rangkaian digital. Objek yang diukur oleh logic probe ini adalah tegangan oleh karena itu biasanya rangkaian logic probe harus menggunakan tegangan luar (bukan dari rangkaian logika yang ingin diukur) seperti baterai. Alat ini biasa digunakan pada IC TTL ataupun CMOS (Complementary metal-oxide semiconductor).
    Logic probe menggunakan dua lampu indikator led yang berbeda warna untuk membedakan keluaran High atau Low. Yang umum dipakai yaitu LED warna merah untuk menandakan output berlogika HIGH (1) dan warna hijau untuk menandakan output berlogika LOW(0).


    b. Bahan

        1) Encoder (4532)




        Spesifikasi :
  • ParameterSpecification
    Part numberCD4532B
    Technology FamilyCD4000
    VCC (Min) (V)3
    VCC (Max) (V)18
    Channels (#)1
    Voltage (Nom) (V)5, 10, 15
    F @ nom voltage (Max) (MHz)8
    ICC @ nom voltage (Max) (mA)0.3
    tpd @ nom Voltage (Max) (ns)110
    IOL (Max) (mA)1.5
    IOH (Max) (mA)-1.5
    FunctionEncoder
    TypeStandard
    RatingSee Data Sheet
    Operating temperature range (C)-55 to 125
    Package GroupPDIP|16
    Configuration08:04
    Package size: mm2:W x L (PKG)16PDIP: 181 mm2: 9.4 x 19.3 (PDIP|16)
    Bits (#)8
    Digital input leakage (Max (uA)5
    ESD CDM (kV)0.75
    ESD HBM (kV)2
        Konfigurasi :




            2) Decoder (74LS138)


        Spesifikasi :
  • Designed specifically for high speed
  • Incorporates three enable pins to simplify cascading
  • De-multiplexing capability
  • Schottky clamped for high performance
  • ESD protection
  • Balanced propagation delays
  • Inputs accept voltages higher than VCC
  • Supply voltage: 1.0V to 5.5V
  • Typical propagation delay: 21nS
  • Low power consumption: 32mW
  • Operating temperature: -40ºC to +125ºC

        Konfigurasi :





Pin

Name

Description

1

A

Address input pin

2

B

Address input pin

3

C

Address input pin

4

G2A

Enable input (active LOW)

5

G2B

Enable input (active LOW)

6

G1

Enable input (active HIGH)

7

Y7

Output pin 7

8

GND

Ground

9

Y6

Output pin 6

10

Y5

Output pin 5

11

Y4

Output pin 4

12

Y3

Output pin 3

13

Y2

Output pin 2

14

Y1

Output pin 1

15

Y0

Output pin 0

16

VCC

Power supply pin


          
            3) Logicstate




3. Dasar Teori [kembali]

   1) Encoder

74ls147 ic

        Secara umum, Encoder adalah sebuah perangkat atau proses yang mengubah data dari satu format ke format lainnya. Dalam pengindraan posisi, sebuah enkoder adalah perangkat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengubah gerakan mekanis menjadi sinyal output berkode analog atau digital. 

    Lebih khusus lagi,  encoder dapat dugunakan untuk mengukur posisi, kecepatan sementara, akselerasi dan arah yang dapat diturunkan dari posisi antar linier atau gerakan putar. Fungsi dari enkoder yang berbeda berasal dari berbagai prinsip fisik operasi, output, protokol komunikasi, dll.

Encoder adalah rangkaian kombinasional yang mana merupakan operasi kebalikan dari Decoder. Encoder memiliki maksimum 2n jalur input dimana "n" adalah jalur output. Karena mengkode informasi dari input 2n menjadi kode n-bit. Encoder akan menghasilkan kode biner yang setara dengan input yang mana adalah "Aktif Tinggi". Oleh karena itu, encoder mengkodekan 2n jalur input dengan ‘n’ bit.
Gambar-Encoder-Digital
Untuk encoder sederhana, dapat diasumsikan bahwa hanya satu jalur input yang aktif pada satu waktu. Sebagai contoh, mari simak enkoder Oktal ke Biner. Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, oktal ke biner encoder adalah jenis encoder 8 jalur input dan dihasilkan 3 jalur output.

Gambar-Encoder-Oktal-Ke-Biner

            2)  Decoder


Decoder merupakan sebuah alat yang dimanfaatkan untuk mengembalikan sebuah proses decoding sehingga membuat kita bisa menerima informasi yang asli. Decoder juga bisa didefinisikan sebagia serangkaian logika yang berguna untuk menerima masukan atau input biner dan kemudian mengaktifkan salah satu output dengan berdasarkan ukuran pada biner tersebut.

Salah satu fungsi yang dimiliki oleh decoder adalah untuk memberikan kemudahan dalam menyatakan seven segmen. Alasan inilah yang membuat kita lebih menggunakan decoder ketika hendak menyalakan seven segmen.

Beberapa rangkaian yang menggunakan decoder yang mungkin seringkali Anda temui yakni decoder dengan rangkaian 3 x 8 atau 3 bit 8 output line, 4 x 16 atau 4 input 16 output line, decoder yang berjenis BCD to 7 segmen dengan 4 bit input dan 8 output line, dan juga decoder berjenis BCD to Decimal yang memiliki 4 bit input dan juga 10 output line.

Struktur umum decoder

           
        3) Logicstate



        4) Logicprobe

 

4. Percobaan [kembali]

    4.1 Prosedur Percobaan
  • Siapkan komponen-komponen yang diperlukan
  • Letakkan komponen tersebut, seperti gambar rangkaian
  • Rangkai komponen tersebut
  • Jalankan simulasinya
    4.2 Rangkaian Simulasi
  • Foto Rangkaian


  • Prinsip Kerja
    Pada rangkaian terdapat encoder dan decoder, dimana IC 4532 sebagai encoder dan IC 74LS138 sebagai decoder. IC 4532 memiliki output high, sedangkan IC 74LS138 memiliki output low. IC 4532 memiliki 8 input D0 - D7 dan 3 output Q0 - Q2, sedangkan IC 74LS138 memeiliki 3 input A, B, C dan 8 output Y0 - Y7. Input IC 4532 dihubungkan pada logicstate, kemudian output nya di hubungkan ke input IC 74LS138, lalu output IC 74LS138 dihubungkan ke logicprobe. Berdasarkan tabel kebenaran

(tabel kebenaran IC 4532)


(tabel kebenaran IC 74LS138)

Apabila input yang dipilih pada IC 4532 adalah D7, maka menurut tabel kebenarannya Q0 - Q2 akan berlogika 1. Karena dihubungkan ke IC 74LS138, input A, B, C akan berlogika 1. Berdasarkan tabel kebenaran IC 74LS138, maka bagian D7 akan berlogika 0, sedangkan D0 - D6 berlogika 1, hal ini disebabkan karena IC 74LS138 memiliki output low.

    
5. Video [kembali]   




6. Download File [kembali]
   

        Download HTML [klik]

        Download File Rangkaian  [klik]

        Download Video Rangkaian  [klik]

        Download Datasheet 4532 [klik]

        Download Datasheet 74LS138 [klik


    



[menuju awal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2020/2021 OLEH: Saiydul Azmy 2010953013 Dosen Pengampu: Darwison, M.T Referensi: 1. Robert L....