1. Tujuan [kembali]
- Memahami rangkaian aplikasi encoder dan decoder
- Mempelajari aktif high dan aktif low encoder dan decoder
- Memahami output high dan output low encoder dan decoder
Logic probe atau logic tester adalah alat yang biasa digunakan untuk menganalisa dan mengecek status logika (High atau Low) yang keluar dari rangkaian digital. Objek yang diukur oleh logic probe ini adalah tegangan oleh karena itu biasanya rangkaian logic probe harus menggunakan tegangan luar (bukan dari rangkaian logika yang ingin diukur) seperti baterai. Alat ini biasa digunakan pada IC TTL ataupun CMOS (Complementary metal-oxide semiconductor).
Logic probe menggunakan dua lampu indikator led yang berbeda warna untuk membedakan keluaran High atau Low. Yang umum dipakai yaitu LED warna merah untuk menandakan output berlogika HIGH (1) dan warna hijau untuk menandakan output berlogika LOW(0).
Parameter Specification Part number CD4532B Technology Family CD4000 VCC (Min) (V) 3 VCC (Max) (V) 18 Channels (#) 1 Voltage (Nom) (V) 5, 10, 15 F @ nom voltage (Max) (MHz) 8 ICC @ nom voltage (Max) (mA) 0.3 tpd @ nom Voltage (Max) (ns) 110 IOL (Max) (mA) 1.5 IOH (Max) (mA) -1.5 Function Encoder Type Standard Rating See Data Sheet Operating temperature range (C) -55 to 125 Package Group PDIP|16 Configuration 08:04 Package size: mm2:W x L (PKG) 16PDIP: 181 mm2: 9.4 x 19.3 (PDIP|16) Bits (#) 8 Digital input leakage (Max (uA) 5 ESD CDM (kV) 0.75 ESD HBM (kV) 2
- Designed specifically for high speed
- Incorporates three enable pins to simplify cascading
- De-multiplexing capability
- Schottky clamped for high performance
- ESD protection
- Balanced propagation delays
- Inputs accept voltages higher than VCC
- Supply voltage: 1.0V to 5.5V
- Typical propagation delay: 21nS
- Low power consumption: 32mW
- Operating temperature: -40ºC to +125ºC
Konfigurasi :
Pin | Name | Description |
1 | A | Address input pin |
2 | B | Address input pin |
3 | C | Address input pin |
4 | G2A | Enable input (active LOW) |
5 | G2B | Enable input (active LOW) |
6 | G1 | Enable input (active HIGH) |
7 | Y7 | Output pin 7 |
8 | GND | Ground |
9 | Y6 | Output pin 6 |
10 | Y5 | Output pin 5 |
11 | Y4 | Output pin 4 |
12 | Y3 | Output pin 3 |
13 | Y2 | Output pin 2 |
14 | Y1 | Output pin 1 |
15 | Y0 | Output pin 0 |
16 | VCC | Power supply pin |
Untuk encoder sederhana, dapat diasumsikan bahwa hanya satu jalur input yang aktif pada satu waktu. Sebagai contoh, mari simak enkoder Oktal ke Biner. Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, oktal ke biner encoder adalah jenis encoder 8 jalur input dan dihasilkan 3 jalur output.
Decoder merupakan sebuah alat yang dimanfaatkan untuk mengembalikan sebuah proses decoding sehingga membuat kita bisa menerima informasi yang asli. Decoder juga bisa didefinisikan sebagia serangkaian logika yang berguna untuk menerima masukan atau input biner dan kemudian mengaktifkan salah satu output dengan berdasarkan ukuran pada biner tersebut.
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh decoder adalah untuk memberikan kemudahan dalam menyatakan seven segmen. Alasan inilah yang membuat kita lebih menggunakan decoder ketika hendak menyalakan seven segmen.
Beberapa rangkaian yang menggunakan decoder yang mungkin seringkali Anda temui yakni decoder dengan rangkaian 3 x 8 atau 3 bit 8 output line, 4 x 16 atau 4 input 16 output line, decoder yang berjenis BCD to 7 segmen dengan 4 bit input dan 8 output line, dan juga decoder berjenis BCD to Decimal yang memiliki 4 bit input dan juga 10 output line.
Decoder merupakan sebuah alat yang dimanfaatkan untuk mengembalikan sebuah proses decoding sehingga membuat kita bisa menerima informasi yang asli. Decoder juga bisa didefinisikan sebagia serangkaian logika yang berguna untuk menerima masukan atau input biner dan kemudian mengaktifkan salah satu output dengan berdasarkan ukuran pada biner tersebut.
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh decoder adalah untuk memberikan kemudahan dalam menyatakan seven segmen. Alasan inilah yang membuat kita lebih menggunakan decoder ketika hendak menyalakan seven segmen.
Beberapa rangkaian yang menggunakan decoder yang mungkin seringkali Anda temui yakni decoder dengan rangkaian 3 x 8 atau 3 bit 8 output line, 4 x 16 atau 4 input 16 output line, decoder yang berjenis BCD to 7 segmen dengan 4 bit input dan 8 output line, dan juga decoder berjenis BCD to Decimal yang memiliki 4 bit input dan juga 10 output line.
- Siapkan komponen-komponen yang diperlukan
- Letakkan komponen tersebut, seperti gambar rangkaian
- Rangkai komponen tersebut
- Jalankan simulasinya
- Foto Rangkaian
Download HTML [klik]
Download File Rangkaian [klik]
Download Video Rangkaian [klik]
Download Datasheet 4532 [klik]
Download Datasheet 74LS138 [klik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar